Oleh : Arif Fahrudin

Khutbah Pertama

Bismillah,

الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Amma ba’du:

Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah,

Agama Islam adalah agama yang paling baik, agama yang mengajak kepada hal yang baik dan meninggalkan hal yang buruk, Allah Ta’ala berfirman :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh Kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari Yang mungkar”. [Ali Imran/3 : 110]

Begitu pula dalam hadist Rasulullah :

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim, no. 49)

Man ra’a minkum munkaran falyughayyirhu Biyadihi” Dalil di atas menunjukkan bahwa Ketika kita melihat suatu kemunkaran maka hendaknya kita merubahnya dengan tangan Kita, dan yang dimaksud dengan tangan yaitu dengan kekuasaan yang kita miliki, contohnya pemimpin kepada bawahannya, bapak kepada anaknya, suami terhadap istrinya, guru terhadap muridnya.

Fa in lam yastathi’ fa bi lisaanihi” Akan tetapi ketika kita tidak bisa merubahnya dengan Tangan kita maka hendaknya kita Merubahnya dengan lisan kita. Contohnya Ketika kita melihat saudara kita melakukan Suatu kemunkaran, maka hendaknya kita Menasehatinya dengan lisan kita. Apalagi dizaman sekarang yang teknologi serba canggih yang memungkinkan kita untuk berdakwah melalui sosial media yang kita miliki, kita tebarkan poster-poster dakwah, Kita tebarkan video-video dakwah dan yang semisalnya.

Fa in lam yastathi’ fa bi qalbihi, dan apabila Kita tak mampu untuk merubah Kemunkaran itu dengan tangan kita, dengan kekuasaan kita, dan dengan lisan kita, maka kita mengingkarinya dengan hati kita, yaitu dengan cara membencinya, dan berharap agar kemunkaran itu bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu.

Jamaah sidang shalat jum’at Rahimakumullah, dalam hadist diatas kata ” Fa in lam yastathi’ ” yang artinya “apabila tidak mampu” itu diulangi sebanyak dua Kali, dan ini menandakan bahwa agama islam adalah agama yang penuh dengan kemudahan, apabila kita tidak mampu melaksanakan perintah maka kita lakukan dengan semampunya, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

فَاتَّقُوا اللَّـهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Bertakwalah kamu kepada Allah menurut Kesanggupanmu” (QS. At-Taghabun: 16).

Begitu pula dalam ayat lain :

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”. (QS. Al-Baqarah: 256)

Wa dzalika adh’afu al iimaan“, dan ketika kita tidak mampu mengubah suatu kemunkaran dengan tangan kita, dan tidak mampu pula dengan lisan dan tulisan kita, dan kita hanya bisa mengingkarinya dengan hati kita saja maka itu adalah selemah-lemahnya iman.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  أَمَّا بَعْدُ

Jama’ah sidang shalat jumat Rahimakumullah,

Nabi bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu :

ما نهيتكم عنه فاجتنبوه، وما أمرتكم به فأتوا منه ما استطعتم

“Apa yang aku larang untukmu, maka Jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan Untukmu, maka kerjakanlah menurut Kesanggupanmu”. (Muttafaqun ‘Alaih)

Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa kita diperintahkan untuk menjauihi segala bentuk kemunkaran dan menaati segala yang disyariatkan semampu kita, oleh karena itu hendaklah kita senantiasa menegakkan amar ma’ruf nahi munkar memampu kita, dan yang dimaksud semampu kita ialah ketika kita sudah mencapai puncak dari perjuangan kita, karena Allah tidak mungkin menguji hambanya melainkan sesuai dengan kadar kemampuannya

لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang Melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (QS. Al-Baqarah: 286)

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini