Oleh : Sugeng Ibnu

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

قال الله تعالى

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم

فَإِنَّ أَصْدَقَ اْلحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ اْلهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ  بِدْعَةٍ ضَلَالَةُ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِيْ النَّارِ

Ma’asyirol muslimin, jama’ah sholat jum’at Rahimani Wa Rahimakumullah

Bertaqwalah kepada Allah Ta’ala, karena taqwa kepada Allah Ta’ala dapat mengantarkan kepada ilmu yang merupakan tangga keselamatan bagi seorang hamba yang mana mengharapkan rahmat ( ampunan ) dan surga-Nya, Allah Ta’ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan”. (Q.S. Al-Anfal:29)

            Yang di maksud dengan furqan pada potngan ayat tersebut ialah ilmu yang biasa di gunakan untuk membedakan fakta-fakta yang ada dan memisahkan antara yang hak dan batil.

Ma’asyirol muslimin, jama’ah sholat jum’at Rahimani Wa Rahimakumullah

    Tidak ada yang mengasingkan bahwa ilmu pengetahuan adalah kemuliaan cahaya dan keutamaan. Sedangkan kebodohan adalah keburukan bencana dan kehinaan. Ilmu yang bermanfaat adalah sumber keutamaan sedangkan kebodohan adalah kubangan dan pusat kehinaan. Ilmu pengetahuan adalah sumber air yang paling segar dan tempat berkumpulnya hal-hal yang berserakan.

            Dengan ilmu yang bermanfaat, individu-idividu dan kelompok-kelompok dapat membangun kejayaan dan peradaban. Sedangkan dengan kebodohan pilar-pilar bangunan akan rapuh, penyanggaan bangunan akan runtuh dan anak manusia akan dilanda kehancuran. Oleh karena kedudukan dan posisi ilmu. Menganjurkan untuk mempelajarinya dan menyerukan untuk menempuh jalurnya. Islam juga menganjarka bahwa mencari ilmu yang bermanfaat adalah jalan menuju gerbang surga dengan izin Allah.

            Dalam sebuah hadist shahih Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR Muslim, no. 2699).

Ma’asyirol muslimin, jama’ah sholat jum’at Rahimani Wa Rahimakumullah

            Perintah membaca adalah seruan pertama yang digunakan oleh islam. Hal itu dilakukan dalam rangka mengingatkan pentingnya nilai ilmu pengetahuan, mengangkat harganya, memantapkan pondasi bangunan mental didalam umat, membangun panggung peradaban umat membuka rahasia kemajuan, dan perkembangan eksistensinya. Yakni ilmu pengetahuan tentang kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Serta segala macam ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh umat Islam didalam melanjutkan perjalanannya. Sehinga mereka bisa membuat peradabannya sejalan dengan zaman dimana mereka hidup. Namun memegang teguh prinsip-prinsip akidahnya dan ajaran agamanya.

            Ummatal Islam! Didalam kitab Allah banyak sekali ayat yang mengangkat topik yang penting ini. Bukankah Anda pernah membaca Firman Allah Ta’ala:

اَفَمَنْ يَّعْلَمُ اَنَّمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ اَعْمٰىۗ

Artinya : “Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta”. (Qs.ar-rad:19)

            Atau firman Allah Ta’ala:

وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Artinya: dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku“.

            Sedangkan generasi salaf kita yang shalih telah mencatat halaman-halaman paling cemerlang, membuat model paling menakjubkan dalam hal minat terhadap ilmu pengetahuan dan telah melintasi gurun pasir yang luas dalam rangka mencari ilmu. Wahai umat yang berilmu dan beriman! Sesungguhnya musibah terbesar yang  menimpa banyak orang islam sekarang adalah terhadap agama Allah. Inilah yang menjadikan penyebab timbulnya segala masalah dan pemicu lahirnya segala kesulitan.

            Ilmu yang paling kita inginkan adalah ilmu tentang kitab Allah. Baik dalam konteks membaca, menghafal, merenungkan  maupun menafsirkannya. Berikut merupakan ilmu tentang sunnah Rasulullah . Baik dalam konteks periwayatan, pemahaman maupun penerapan. Juga memberikan perhatian terhadap pendalaman agama Allah dalam bidang akidah, ibadah, muamalah, dan lain-lain. Supaya seorang muslim mengetahui duduk perkaranya. Begitu juga ilmu tentang bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab yang fushha (baku) yang dihindari oleh banyak orang, dicampuradukan dengan bahasa-bahasa lainnya, dan tidak henti-hentinya mendapatkan serangan dalam hal uslub (gaya bahasa), tarqib (struktur), syair (puisi), dan natsar (prosanya), dari sebagian orang yang menaruh dendam kepadanya. Tetapi Allah selalu menjadi penjaganya sepanjang dia menjaga agam dan kitab sucinya.

Ma’asyirol muslimin, jama’ah sholat jum’at Rahimani Wa Rahimakumullah

            Sesungguhnya umat islam saat ini sangat membutuhkan generasi muda yang mampu menguasai ilmu-ilmu penting yang dibutuhkan oleh umat islam. Seperti ilmu kedokteran, teknik, ekonomi, dan ilmu-ilmu lainnya yang termasuk fardhu kifayah. Supaya mereka dapat menjadi pelayan agamanya dan tidak bergantung kepada orang lain.

                Satu hal yang diingat yaitu harus ada kelompok umat islam yang mempelajari ilmu-ilmu kemiliteran dan yang alat-alat perang. Supaya mereka bisa mengikuti zaman dimana mereka hidup. Dan mereka bisa mempertahankan tempat-tempat suci mereka, kehormatan dan keyakinan mereka. Disamping itu, harus ada juga sebagian umat islam yang menekuni ilmu-ilmu profesi dan ilmu-ilmu terapan. Supaya umat islam bisa melengkapi diri dengan semua displin ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi mereka. Namun, yang terpenting didalam setiap ilmu adalah keikhlasan dalam menjalankan dan mengguakannya untuk kepentingan agama, akidah dan dakwah islam.

            Mudah-mudahan anak-anak umat islam yang saat ini tengah bersiap-siap memasuki tahun ajaran baru bisa memahami isu-isu yang penting ini, di dalam bingkai misi yang agung. Wahai anak-anak islam! Wahai para pelajar! Wahai orang-orang yang di muliakan oleh Allah dengan menimba warisan nabi takutlah kepada Allah dalam menuntut ilmu, tekunilah ilmu agama, ikutilah metode yang benar. Wahai para guru! Wahai orang-orang yang  mengemban amanat pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak belahan jiwa umat islam takutlah kepada Allah dalam menghadapi mereka. Ketahuilah bahwa anda di mintai pertanggung jawaban mereka di hadapan Allah. Jadilah suri tauladan bagi mereka, Jadilah contoh baik yang bisa ditiru. Akhlak dan keistiqomahannya didiklah mereka dengan pendidikan islam yang benar agar proses pembelajaran dan pendidikan berjalan dengan langkah-langkah yang benar. Anda adalah pendidik sebelum menjadi pendidik.

            Sedangkan para ulama, pewaris para nabi yang dikaruniai Allah ilmu dan pengetahuan memiliki kewajiban yang sangat besar dalam menyampaikan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada umat islam. Juga dalam mengembalikan posisi ilmu agama dan menghidupkan majelis-majelis di masjid-masjid dan lembaga-lembaga pendidikan, agar tidak termasuk menyembunyaikan ilmu karna hal itu diharamkan. Di serukan kepada orang-orang yang diberi amanat untuk membuat perencanaan dan meyusun kurikulum pelajaran bagi putra-putri umat islam agar senantiasa takut kepada Allah dalam konteks mereka. Hendaknya mereka memuaskan dahaganya kepada ilmu-ilmu agama. Menjadikan al-quran dan as-sunnah sebagai landasan kurikulum mereka, dan mengikis habis hal-hal yang bertentangan dalam ajaran agama norma-norma dan perinsip-perinsip kita supaya sekolah-sekolah, pesantren-pesantren dan universitas-universitas berubah menjadi panggung-panggung kebaikan dan petunjuk. Serta menjadi arena-arena pembinaaan dan pendidikan

            Kemudian ajakan kepada wali murid agar memahami peran besar mereka dalam mengontrol putra-putri mereka, mengawasi tingkah laku mereka, dan menciptakan hubungan yang kuat antara keluarga dan sekolah sehingga terjadi kerja sama yang konstruktif dan produktif dalam tataran ilmu, Praktik, bimbingan dan pendidikan.

Ma’asyirol muslimin, jama’ah sholat jum’at Rahimani Wa Rahimakumullah

            Ini adalah isyarat singkat dalam sebuah tugas yang berat. Saya berharap bahwa pengankatan topik ini bertepatan dengan permulaan tahun ajaran baru dapat menjadi pendorong semangat kita semua. Dan masing-masing kita dapat memahami perannya, sehingga msyarakat muslim kita bisa mendapatkan kemuliaan, ketahanan, perlindungan, kejayaan dan kekuatan yang diharapkannya.

            Kita memohon kepada Allah agar berkenan menganugrahi kita ilmu yang bermanfaat dana mal yang sholeh. Sesungguhnya Ia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khutbah kedua

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْ

            Ibadahlah! bertaqwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan ketakwaan yang benar. Ketahuliah nilai ilmu dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mendalami agama anda. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ

Artinya : “barangsiapa yang di kehendaki Allah kebaikan, niscaya Dia akan memberikan kemampuan untuk memahami ilmu agama”. ( HR. Bukhori, 71 dan Muslim, 1037 )

Ma’asyirol muslimin, jama’ah sholat jum’at Rahimani Wa Rahimakumullah

            Bertaqwalah kepada Allah! Pelajarilah ilmu yang bermanfaat bagi anda. Ikutilah ilmu dengan amal dan taqwa kepada Allah. Semuanya harus dilakukan dengan langkah yang terukur tidak berlebihan dan tidak ceroboh. Dengan begitu akan di peroleh manfaat yang besar dan kebaikan yang luas dengan izin Allah.

            Ucapkanlah shalawat dan salam kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada umat manusia, Nabi terbaik dan Rasul pilihan. Sebagaimana perintah Allah Ta’ala kepada anda dalam fiman-Nya di dalam surah Al-Ahzab:56

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya : “Sesungguh Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, beshalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.        


الْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْ   

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْن
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

أقم الصلاة

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini