Oleh : Rizal Putra Nanda

Khutbah pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  

قال الله تعالى

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً ۝ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم

فَإِنَّ أَصْدَقَ اْلحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ اْلهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةُ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِيْ النَّارِ

Jama’ah Jum’at Rahimani Warahimakumullah

Bagaimanakah reaksi kita sendiri seandainya mendapatkan kabar bahwa suatu saat rumah kita akan didatangi oleh presiden, tetapi kedataangannya tidak diberitahukan kepada kita? Kabar ini tentunya kabar yang membahagiakan sekaligus mencemaskan untuk kita. Membahagiakan kita menjadi seorang yang dihormati, rumah kita didatangi oleh penguasa negara. Tapi juga mencemaskan, karena waktu kedatngannya tidak diberitahukan. Selain itu, kita juga khawatir jangan-jangan kita akan  mengecewakan tamu agung, ketika penyambutan tiba. Kira-kira apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi kabar itu? Oleh karena yang datang adalah seorang presiden, orang nomor satu di negeri ini, kita pasti akan mempersiapkan segala sesuatu sebaik – baiknya  demi menyambut kedatangannya. Kita akan sibuk membenahi rumah kita,  mungkin kita juga akan merenofasi, mengecat ulang, menambah ruang, dan sebagainya.

Bagaimana jika  yang datang kepada kita adalah kematian? Sutu peristiwa yang datangnya pasti. Dimana tidak ada satupun makhluk hidup yang bisa menghindarinya. Apakah kita juga akan melakukan persiapan, layaknya penyambutan kepala negara, tadi atau justru sebaliknya kita tidak sibuk dengan persiapan? Apakah kita juga merasa cemas menghadapinya, seperti kita saat mendengar kabar tamu agung akan datang kerumah kita?

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya :

” Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan”. (QS. Al- Ankabut: 57)

Alam kubur adalah pintu pertama menuju akhirat. Ketika jenazah sudah dimasukkan kedalam kubur dan para pengantarnya pulang, maka ia akan didatangi dua malaikat kubur, yaitu Mungkar dan Nakir. Lalu, mereka mengajukan banyak pertanyaan kepada jenazah tersebut. Tentunya, tentang apa yang diperbuatnya di dunia. Bagi orang beriman ia akan bisa menjawab semua pertanyaan malaikat, dan diperlihatkan syurga tempat tinggalnya, sedangkan bagi orang kafir dia tidak akan bisa menjawab semua pertanyaan malaikat, dan diperlihatkan neraka tempat tinggalnya.

Setelah alam kubur selesai, akan terjadi tanda kiamat kubro, Allah maha agung  memerintahkan malaikat israfil untuk meniup sangkakala. Tiupan sangkalala dinamakan Nafkhotul ula.  Setelah sangkakala ditiup oleh malaikat israfil, semua makhluk menjadi pingsan karena terkejut dengannya badai yang sangat besar yakni, badai hari kiamat. Bumi bergoncang, langit pun runtuh, bintang-bintang berguguran, laut utara dan selatan bertabrakan, gunung-gunung bertabrakan, bumi bergoncang semakin keras, sinar matahari meredup, dunia pun menjadi hancur, semua yang bernyawa mati kecuali Dzat Allah yang maha kekal abadi. Bumi yang tadinya berupa lautan dan gunung-gunung menjadi dataran yang rata dengan tanah. Hal ini terjadi selama 40 tahun dengan demikian tamatlah riwayat alam semesta.

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Artinya: ” Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka”. (QS. Al-kahfi: 47)

Jama’ah Jum’at Rahimani Warahimakumullah

Kiamat hanya akan terjadi pada oranng-orang kafir, yakni ketika orang mukmin di dunia ini di ambil nyawanya oleh Allah yang maha kuasa, maka yang tersisa hanyalah orang-orang kafir yang ingkar kepada Allah. Ketika kiamat terjadi, tidak akan ada satupun makhluk yand tersisa, dan pada hari yang dahsyat dan mengerikan tersebut seperti debu-debu yang berterbangan. Allah berfirman dalam surat Al-Qari’ah:

الْقَارِعَةُ (۱)  مَا الْقَارِعَةُ (۲)  وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (۳)  يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (۴)  وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (۵)

Artinya: “(1) Hari Kiamat, (2) apakah hari Kiamat itu? (3) Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? (4) Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, (5) dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

Setelah bumi terguncang dengan dahsyat alam semesta hancur berkeping-keping, bumi akan berubah menjadi padang pasir, inilah yang disebut dengan padang mahsyar. Kemudian, jasad manusia yang telah hancur lebur dan di kumpulkan oleh Allah, debu-debu tersebut akan menyatukan kembali tanpa akan tertukar. Selanjutnya Allah akan menurunkan hujan sehingga debu yang sudah menyatu tersebut menjadi membesar dan membentuk jasad manusia. Pada Kemudian Allah memerintahkan malaikat israfil untuk meniupkan sangkakala untuk yang kedu kalinya, sangkakala yang kedua ini berisi roh-roh, kemudian roh-roh tersebut saling beterbangan mencari jasad mereka ketika hidup didunia, dan seketik itu manusia akan hidup lagi sebagaimana ia pernah hidup didunia.

اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

Jama’ah Jum’at Rahimani Warahimakumullah

Padang mahsyar tidak seperti bumi yang kita tempati saat ini, karena diasana tidak ada satupun tumbuhan. Bahkan, semua manusia berdiri di atasnya tanpa menggunakan pakaian dan alas kaki, kita semua telanjang tanpa rasa malu sedukit pun, sebab semua hanya akan mereskan ketakutan dan penyesalan pada saat itu, dan pada hari itu keadaan manusia bermacam-macam, kehidupan manusia pada masa didunia menunjukkan kedaannya saat itu, ada yang perutya menjadi sangat besar, karna selama hidupnya didunia dia suka makan makanan hasil riba, dan ada yang lehernya dikalungi dengan harta kekayaan, karena tidak mau mengeluarkan zakat saat hidup didunia dan sebagainya.Dan pada hari kiamat,akan ada banyak syafaat. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ لِّلّٰهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيْعًا ۗ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

“ Katakanlah, “Pertolongan itu hanya milik Allah semuanya. Dia memiliki kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan.”(QS. Az-Zumar : 44)

Oleh karena itu, kita harus bersyukur sebagai umat rasulullah yang hatinya terdapat kelembutan dan kasih sayang kepada kita, sehingga beliau memohonkan rahmat Allah untuk kita dan rasululallah diberi izin untuk memberi syafaat kepada umatnya.

            Dan oleh karena itu mari kita berdoa kepada Allah  semoga kita menjadi orang-orang yang mendapaatkan syafaat beliau pada hari kiamat nanti.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات

إنك أنت سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحجات

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini