Sabtu, Mei 18, 2024

Air Yang Bercampur Atau Berubah Karena Benda Najis

Apabila air terkena najis, kemudian merubah salah satu dari sifatnya, dari rasa, bau, atau warna, maka status air tesebut menjadi najis, baik sedikit atau banyak jumlah airnya.

Dalil dalam hal ini adalah ijma’ para ulama’, namun ada diriwayatkan pendapat dari Abdul Malik bin Majisun bahwa berubahnya bau karena najis tidak mempengaruhi status kesucian air tersebut, namun ini pendapat yang syadz (ganjil) sebagaimana disampaikan oleh Al Qarafi Rahimahullah dalam At Tadzkhirah 1/163

Berkata Asy Syafi’i Rahimahullah :

((الأم)) (1/43) : (…إذا تغيَّرَ طَعمُ الماءِ أو ريحُه أو لونُه، كان نجسًا… هو قول العامَّة لا أعلم بينهم فيه اختلافًا)

“apabila terjadi perubahan pada air, baik rasa, bau, atau warnanya, maka menjadi najis…. Ini pendapat umumnya para ulama’ tidak aku ketahui khilaf antara mereka dalam hal ini) (al Umm 1/43)

Berkata Ibnu Mundzir Rahimahullah:

((الإجماع)) (1/35). (وأجمعوا على أنَّ الماءَ القليلَ والكثيرَ إذا وقعت فيه نجاسةٌ، فغيَّرت للماءِ طعمًا، أو لونًا، أو ريحًا: أنَّه نجِسٌ ما دام كذلك)

“dan telah menjadi ijma’ bahwasanya air sedikit maupun banyak apabila terkena najis kemudian berubah rasa, warna atau bau dari air tersebut, maka air tersebut menjadi najis selama keadaannya seperti itu) (al Ijma’: 1/35)

Berkata Ibnu Abdil Barr Rahimahullah:

قال ابن عبدِ البَرِّ: (والماءُ لا يخلو تغيُّرُه مِن أن يكونَ بنجاسةٍ أو بغير نجاسةٍ، فإن كان بنجاسةٍ فقد أجمَعَ العُلَماءُ على أنَّه غيرُ طاهرٍ ولا مُطهِّرٍ) ((التمهيد)) (19/16).

“dan air itu pasti terjadi perubahan baik karena najis atau selainnya. Maka apabila perubahannya terjadi karena najis, maka para ulama’ telah ber-ijma’ bahwa air tersebut statusnya tidak suci dan mensucikan” (at Tamhid: 16/19)

Berkata Ibnu Qudamah Rahimahullah:

(1/20).  ((المغني))(فأمَّا نجاسةُ ما تغيَّر بالنَّجاسة، فلا خلافَ فيه))

“adapun benda najis atau benda yang berubah karena terkena najis, maka dalam hal ini tidak ada khilaf (tentang kenajisannya)”. (al Mugni: 1/20)

Berkata Ibnu Taimiyyah Rahimahullah:

(21/30) ((مجموع الفتاوى)): (وأمَّا الماءُ إذا تغيَّرَ بالنَّجاساتِ، فإنَّه يَنجُسُ بالاتِّفاقِ)

“dan adapun air apabila berubah karena sebab najis, maka statusnya menjadi najis secara kesepakatan (para ulama’)”. (Majmu’ Al Fatawa: 21/30)

***

Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I, Beliau adalah Mudir Ma'had 'Aly Makkah Boyolali. Beliau termasuk alumni Ma’had ‘Aly Imam Syafi’i (MAIS) Cilacap dan Alumni S-2, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat ini beliau sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

800FansSuka
927PengikutMengikuti
10PengikutMengikuti
500PelangganBerlangganan

Latest Articles