Sabtu, Mei 18, 2024

Apa Hukum Berpuasa Bagi Musafir Yang Tidak Mengalami Kesulitan Tatkala Dia Berpuasa

Apabila musafir tidak mengalami kesuliatan jika berpuasa, dan sama saja baginya berpuasa atau tidak. Maka dalam hal ini para ahli ilmu berbeda pendapat mana yang lebih utama, apakah tidak berpuasa atau tetap berpuasa.

Adapun madzhab mayoritas ulama’ adalah berpuasa lebih utama. Ini merupakan pendapat dari kalangan Hanafiyyah (Al-Bahru Ar-Raiq, Ibnu Najim: 2/304) , Malikiyyah (Al-Kafi, Ibnu’ Abdil Barr: 1/337) Dan Syafi’iyyah (Al-Majmu’, An-Nawawi: 6/261) Dan Pendapat Yang Dipilih Oleh Ibnu Utsaimin (Majmu’ Fatawa Wa Rasa’il Al Utsaimin: 19/136).

Berdasarkan keumuman firman Allah Ta’ala:

وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ [البقرة: 184]

Dan apabila kalian berpuasa maka itu lebih baik bagi kalian seandainya kalian mengetahui”. (Al-Baqarah: 184)

عن أبي الدرداء رَضِيَ اللهُ عنه قال))خَرَجْنا مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في بعضِ أسفارِه في يومٍ حارٍّ، حتى يضَعَ الرَّجُلُ يَدَه على رأسِه مِن شِدَّةِ الحرِّ، وما فينا صائِمٌ إلَّا ما كان مِن النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم وابنِ رواحةَ ((رواه البخاري واللفظ له (1945)، ومسلم (1122).

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyaallahu ‘anhu berkata; “Kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada sebagian perjalanan Beliau pada hari yang sangat panas sehingga ada seseorang yang meletakkan tangannya di atas kepalanya karena amat panasnya dan tidak ada diantara kami yang berpuasa kecuali Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan Ibnu Ruwahah”. (Bukhari: 1945) dan (Muslim: 1122)

Mengomentari hadits di atas, berkata Syihabuddin Asy Syalbi Rahimahullah:

قال شهاب الدين الشلبي: (.. فعُلِمَ أنَّ الصَّومَ أفضَلُ؛ لأنَّه اختيارُ رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم) ((حاشية الشلبي على تبيين الحقائق للزيلعي)) (1/333).

Maka diketahui bahwa puasa (saat musafir) lebih utama, karena inilah yang dipilih oleh Rasulullah Shallaahu ‘alaihi wa sallam”. (Hasyiyah ‘Ala Tabyin Al Haqaiq Li Az Zila’i: 1/333)

Mengenai hal ini Ibnu Utsaimin Rahimahullah juga memberikan alasan:

لأنَّ الصَّومَ أسرَعُ في إبراءِ الذِّمَّةِ؛ لأنَّ القضاءَ يتأخَّرُ. ((الشرح الممتع)) لابن عُثيمين (6/ 343).

Dikarenakan apabila dia berpuasa maka lebih cepat dalam menggugurkan kewajiban, adapun apabila meng-qadha maka tentunya akan diakhirkan” (Asy-Syarh Al-Mumti’, Ibnu Utsaimin: 6/343)

***

Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I, Beliau adalah Mudir Ma'had 'Aly Makkah Boyolali. Beliau termasuk alumni Ma’had ‘Aly Imam Syafi’i (MAIS) Cilacap dan Alumni S-2, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat ini beliau sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

800FansSuka
927PengikutMengikuti
10PengikutMengikuti
500PelangganBerlangganan

Latest Articles