Sabtu, Mei 18, 2024

Apa Hukum Memanfaatkan Benda Najis ?

Image By. pixabay.com

Boleh hukumnya memanfaatkan benda najis dalam perkara selain makan dan minum dan pakaian dan sejenisnya. Ini merupakan  madzhab syafi’iyyah (Al Majmu’ , An Nawawi 4/ 446) Dan Mughni Al Muhtaj 1/309) Dan Salah Satu Pendapat Dalam Madzhab Maliki (Mawahib Al Jalil, Al Haththab 1/172) Dan Pendapat Imam Ahmad (Al Inshaf, Al Mardawi 4/204). Berdasarkan dalil:

أنَّهُ سَمِعَ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ عَامَ الفَتْحِ وَهو بمَكَّةَ: إنَّ اللَّهَ وَرَسوله حَرَّمَ بَيْعَ الخَمْرِ، وَالْمَيْتَةِ، وَالْخِنْزِيرِ، وَالأصْنَامِ، فقِيلَ: يا رَسولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ شُحُومَ المَيْتَةِ، فإنَّه يُطْلَى بهَا السُّفُنُ، وَيُدْهَنُ بهَا الجُلُودُ، وَيَسْتَصْبِحُ بهَا النَّاسُ، فَقالَ: لَا، هو حَرَامٌ، ثُمَّ قالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ عِنْدَ ذلكَ: قَاتَلَ اللَّهُ اليَهُودَ، إنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمَّا حَرَّمَ عليهم شُحُومَهَا أَجْمَلُوهُ، ثُمَّ بَاعُوهُ فأكَلُوا ثَمَنَهُ.

الراوي : جابر بن عبدالله | المحدث : مسلم | المصدر : صحيح مسلم

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah n bersabda pada tahun Fathu (Makkah), dan ia berada di Makkah, “Sesungguhnya Allah dan RasulNya mengharamkan jual-beli khamr (minuman keras, segala sesuatu yang memabukkan), bangkai, babi, dan berhala,” lalu dikatakan (kepada beliau),”Wahai, Rasulullah. Bagaimana menurutmu tentang lemak bangkai? (Karena) sesungguhnya lemak bangkai (dapat digunakan) untuk melapisi (mengecat) perahu, menyamak kulit, dan digunakan orang-orang untuk lampu-lampu pelita (mereka)?” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidak, (jual- beli) itu adalah haram,” kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika itu,”Semoga Allah memerangi Yahudi! Sesungguhnya Allah, tatkala mengharamkan atas mereka lemak bangkai, mereka mencairkannya, kemudian menjualnya, lalu memakan harganya.” (HR. Muslim: 1581)

Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengingkari memanfaatkan najis untuk mengecat perahu, menyamak kulit, dan untuk lampu-lampu penerangan, hanya saja Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memperjual belikannya. Hal itu dikarenakan bolehnya memanfaatkan benda najis tidak berarti membolehkan diperjual belikan, sehingga perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “dia haram” maksudnya mengarah pada (haram) diperjual belikan bukan memanfaatkan, sehingga dalam hal ini pemanfaatan kembali kepada hukum asal yaitu boleh”. (lihat Zad Al Ma’ad, Ibnul Al Qayyim 5:750-751) Dan (Lihat Syarh Shahih Muslim, An Nawawi 6/11)

Berkata Ibnu Taimiyyah Rahimahullah:

(5/313) ((الفتاوى الكبرى)) (يجوز الانتفاعُ بالنَّجاسات)

“bolehnya memanfaatkan benda-benda najis”. (Al Fatawa Al Kubra : 5/313)

***

Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I, Beliau adalah Mudir Ma'had 'Aly Makkah Boyolali. Beliau termasuk alumni Ma’had ‘Aly Imam Syafi’i (MAIS) Cilacap dan Alumni S-2, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat ini beliau sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

800FansSuka
927PengikutMengikuti
10PengikutMengikuti
500PelangganBerlangganan

Latest Articles