Tidak disyaratkan niat untuk menghilangkan najis. Ini merupakan kesepakatan madzhab yang empat, dari kalangan Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah, dan merupakan ijma’ para ulama’.
Berkata Al Mawardi Rahimahullah:
(1/87) ((الحاوي الكبير)) (فأمَّا طهارة النَّجس فلا تفتقر إلى نيةٍ إجماعًا)
“maka adapun berkenaan dengan membersihkan najis maka tidak membutuhkan hadirnya niat, (ini pendapat) secara ijma”. (Al Hawi Al Kabir: 1/87)
Berkata Al Baghawi Rahimahullah:
(1/403) ((شرح السنة)) (واتَّفقوا على أنَّ إزالة النَّجاسةِ لا تفتقِرُ إلى النيَّة)
“Dan mereka (para ulama’) bersepakat bahwa dalam menghilangkan najis tidak membutuhkan niat”. (Syarh As Sunnah : 1/403)
Berkata Ibnu Abdil Barr Rahimahullah:
(22/101) ((التمهيد)) (ومِن حُجَّتهم أيضًا: الإجماعُ على إزالةِ النَّجاسات من الأبدانِ والثِّياب بغير نيَّة)
“dan di antara hujjah mereka juga: adanya ijma’ bahwa dalam menghilangkan najis di badan dan pakaian tidak perlu niat”. (At Tamhid : 22/ 101)
Berkata Ibnu Taimiyyah Rahimahullah:
(21/477) ((مجموع الفتاوى)) (ومَن قال من أصحابِ الشافعيِّ وأحمد: إنَّه يُعتبَرُ فيها النيَّة، فهو قول شاذٌّ مخالِفٌ للإجماع السَّابق، مع مخالفته لأئمَّة المذاهب)
“dan pendapat dari sebagian ulama’ pengikut asy-syafi’i dan ahmad bahwa niat dibutuhkan dalam perkara menghilangkan najis, maka ini pendapat yang syadz (ganjil) menyelisihi ijma’ yang telah lalu disertai juga menyelisihi pendapat para imam madzhab”. (Majmu’ Al Fatawa : 21/477)
Berkata Al Haththab Rahimahullah:
إزالةُ النَّجاسةِ لا يُشتَرَطُ فيها النيَّة؛ هذا هو المعروف، وحكَى القرافيُّ قولًا بأنَّها تفتقِرُ للنيَّة، وهو ضعيف، بل حكَى ابنُ بشيرٍ وابن عبد السَّلام الاتِّفاقَ على عَدَمِ افتقارها للنيَّة
(1/230) ((مواهب الجليل)) وحكَى ابنُ القصَّار وابنُ الصَّلاح من الشافعيَّة الإجماعَ على ذلك
“untuk menghilangkan najis tidak disyaratkan hadirnya niat, ini pendapat yang sudah ma’ruf, dan berkata al qarafi bahwa dalam hal ini tetap membutuhkan niat, namun ini pendapat yang lemah, bahkan ibnu basyir dan ibnu abdis sallam berkata bahwa telah menjadi kesepakatan tidak perlunya niat (dalam menghilangkan najis), dan berkata ibnul qashshar dan ibnu shalah dari kalangan syafi’iyyah bahwa ini merupakan ijma’ dalam perkara ini”. ( Mawahib al jalil: 1/230 )
***
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )
