Sabtu, Mei 18, 2024

Bolehkah Makan Dan Minum Dengan Perabot Emas Dan Perak ?

Image By. Pixabay.com

Tidak boleh hukumnya makan dan minum menggunakan perabot dari emas ataupun perak, hal ini berdasarkan kesepakatan empat madzhab dari kalangan Hanafiyyah, Malikiyyah, Asy Syafiyyah Dan Hanabilah. Hal ini berdasarkan dalil:

عن عبدِ الرَّحمنِ بنِ أبي ليلى ((أنَّهم كانوا عند حُذيفةَ فاستسقى، فسقاه مجوسيٌّ، فلمَّا وضَع القَدَحَ في يدِه رماه به، وقال: لولا أنِّي نهيتُه غيرَ مرةٍ ولا مرَّتين، كأنَّه يقول: لم أفعَلْ هذا، ولكنِّي سمعتُ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّميقول: لا تَلْبَسوا الحريرَ ولا الدِّيباجَ، ولا تَشْرَبوا في آنِيةِ الذَّهبِ والفِضَّة، ولا تأكلوا في صِحافِها؛ فإنَّها لهم في الدُّنيا، ولنا في الآخِرةِ.

 رواه البخاري (5426) واللفظ له , ومسلم (2067 )

Dari ‘Abdurrahman bin Abu Laila bahwasanya mereka sedang berada di sisi Hudzaifah, lalu ia (Hudzaifah) minta minum lantas seorang Majusi memberinya minum. Ketika Majusi tersebut meletakkan gelas pada tangannya, Hudzaifah langsung membuangnya seraya berkata; “Kalau bukan karena aku telah melarang sekali atau dua kali, ” seakan ia mengatakan; ‘Aku tidak akan melakukan ini (membuang gelas). Sungguh, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Janganlah kalian memakai sutera atau Dibaj (kain bersulam sutera), jangan minum dari bejana emas dan perak, dan jangan makan di baskom mereka, sesungguhnya barang-barang itu adalah untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat kelak”. (Bukhari 5426) dan ini lafadznya, (Muslim: 2067)

عن أمِّ سَلمةَ رَضِيَ اللهُ عنها أنَّ رسولَ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم قال: ((الَّذي يَشرَبُ في إناءِ الفِضَّةِ إنما يُجرجِرُ في بَطْنه نارَ جَهنَّمَ  )) رواه البخاري (5634) واللفظ له، ومسلم (2065).

Dari Ummu Salamah radliyallahu ‘anha sesungguhnya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang minum dari bejana perak, ia memasukkan ke dalam perutnya neraka Jahannam”. (Bukhari: 5634 dan ini lafadznya) dan (Muslim : 2065).

Berkata Asy Syaukani Rahimahullah:

قال الشوكاني: (وقد نقل الإجماعَ أيضًا ابنُ المُنذِر على تحريمِ الشُّرب في آنية الذَّهَب والفضة) ((نيل الأوطار)) (1/90)

“Ibnu Mundzir telah menukuil ijma’ juga tentang pengharaman minum dari bejana emas dan perak” (Nailul Authar : 1/90)

Berkata ibnu abdil barr Rahimahullah:

وقال ابن عبدِ البَرِّ: (أجمَعَ العُلَماءُ على أنَّه لا يجوزُ لمسلمٍ أن يشرَب ولا يأكُل في آنيةِ الفضَّة، وآنيةُ الذَّهب عندهم كذلك أو أشَدُّ؛) ((الاستذكار)) (8/350).

“para ulama’ telah ber-ijma’ bahwa sesugguhnya tidak boleh bagi seorang muslim untuk minum dan makan di atas bejana perak, sedangkan  bejana emas maka ketidakbolehannyalebih tegas (al Istidzkar: 8/350).

Berkata An Nawawi Rahimahullah:

 وقال النوويُّ: (أجمع المسلمونَ على تحريمِ الأكلِ والشُّرب في إناءِ الذَّهَبِ وإناءِ الفضَّةِ، على الرَّجُلِ وعلى المرأة) ((شرح النووي على صحيح مسلم)) (14/29).

“ulama kaum musimin telah ber-ijma’ mengenai pengharaman makan dan minum di atas bejana emas maupun perak, baik bgi laki-laki maupun perempuan”. (Syarh Shahih Muslim : 14/29)

Berkata Ibnu Taimiyyah Rahimahullah:

 وقال ابن تيمية: (كما في آنيةِ الذَّهَبِ والفضَّة؛ فإنَّهم اتَّفقوا على أنَّ استعمالَ ذلك حرامٌ على الزَّوجين: الذَّكَرِ والأنثى) ((مجموع الفتاوى)) (21/84).

Sebagaimana dalam bejana emas dan perak,maka mereka (para ulama’) bersepakat bahwa menggunakan bejana tersebut hukumnya haram bagi laki-laki maupun perempuan”. (Majmu’ Al Fatawa : 21/84)

Berkata Asy Syaukani Rahimahullah:

 وقال الشوكاني: (والحديثُ يدلُّ على تحريمِ الأكلِ والشُّرب في آنية الذَّهَب والفضة، أما الشُّرب فبالإجماعِ، وأما الأكل فأجازه داودُ، والحديث يَرُدُّ عليه، ولعله لم يبلُغْه) ((نيل الأوطار)) (1/90).

“dan hadits tersebut menunjukkan atas pengharaman makan dan minum di atas bejana emas dan perak. Untuk perihal minum maka hal ini menjadi ijma’ (para ulama’) sedangkan makan maka dalam hal ini daud (adh dhahiri) masih membolehkan , namun hadit di atas telah membantahnya, karena bisa jadi hadits tersebut belum sampai kepadanya”. (Nailul Authar: 1/90)

***

Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I, Beliau adalah Mudir Ma'had 'Aly Makkah Boyolali. Beliau termasuk alumni Ma’had ‘Aly Imam Syafi’i (MAIS) Cilacap dan Alumni S-2, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat ini beliau sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

800FansSuka
927PengikutMengikuti
10PengikutMengikuti
500PelangganBerlangganan

Latest Articles