Sabtu, Mei 18, 2024

Sikap Yang Harus Diambil Ketika Ragu Terhadap Status Air, Apakah Najis Atau Suci ?

Image By. Pixabay.com

Barangsiapa yang ragu tentang status air apakah suci atau najis, maka dia kembalikan keyakinannya pada hukum asal air sebelumnya.

Apabila sebelumnya dia meyakini air tersebut suci kemudian muncul keraguan tentang najisnya air tersebut, maka dia boleh menggunakannya. Karena dalam hal ini hukum asal airnya suci.

Namun apabila sebelumnya dia meyakini bahwa air tersebut telah najis kemudian muncul keraguan tentang ststus sucinya maka dia tidak boleh dipergunakan untuk bersuci. Karena dal hal ini hukum asal airya najis.

Ini menurut kesepakatan emam madzhab yang empat dari kalangan Hanafiyyah (Al Mabsut,As Sarkhawi 1/105), (Badai’ush Shanai’, Al Kisani : 1/73), kalangan Malikiyyah (Mawahib Aljalil, Al Hathathab : 1/246), kalangan Asy Syafiyyah (Al Majmu’, An Nawawi 1/167), (Raudhatuth Thalibin, An Nawawi : 1/77), (Al Furu’, Ibnu Muflih 1:93), (Asy Syarhul Kabir, Ibnu Qudamah : 1/46)

Berdasarkan hadits:

عن عبدِ اللهِ بنِ زَيدٍ الأنصاريِّ رَضِيَ اللهُ عنه قال: ))شُكِيَ إلى النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم الرجُلُ يُخيَّلُ إليه أنَّه يجِدُ الشَّيءَ في الصَّلاةِ، قال: لا ينصَرفْ، حتى يسمَعَ صوتًا، أو يجِدَ ريِحًا . ((رواه البخاري (137)، ومسلم (361) واللفظ له.

“dari Abdullah bin zaid al anshari radhiyaallahu ‘anhu berkata: bahwa ada seseorang yang mengadukan keraguannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa seakan-akan ia mendapatkan sesuatu dalam shalatnya. Beliau lalu bersabda: “Janganlah kamu berpaling (membatalkan) hingga kamu mendengar suara atau mencium baunya.” ( bukhari: 137) dan (muslim: 361) dan ini lafadz muslim.

Berkata an nawawi:

قال النووي: (هذا الحديثُ أصلٌ من أصول الإسلام، وقاعدةٌ عظيمةٌ من قواعِدِ الفِقهِ؛ وهي أنَّ الأشياءَ يُحكَم ببقائها على أصولِها حتى يُتَيَقَّنَ خلافُ ذلك، ولا يضرُّ الشكُّ الطارئُ عليها) ((شرح النووي على مسلم)) (4/49)، ((المجموع)) (1/168).

“ hadits ini adalah salah satu pokok dari pokok-pokok hukum islam, dan salah satu kaidah agung dari qaidah-qaidah fiqh, yaitu bahwa segala sesuatu dihukumi berdasarkan statusnya secara asal sampai mendapai sesuatu yang yakin menyelisihinya, dan tidak perlu memperdulikan keraguan yang muncul dal perkara itu. (syarh shahih muslim: 4/49), (al Majmu’: 1/168)

***

Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I, Beliau adalah Mudir Ma'had 'Aly Makkah Boyolali. Beliau termasuk alumni Ma’had ‘Aly Imam Syafi’i (MAIS) Cilacap dan Alumni S-2, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat ini beliau sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

800FansSuka
927PengikutMengikuti
10PengikutMengikuti
500PelangganBerlangganan

Latest Articles