Perhatikanlah islam dalam hal bersuci tergambar dari firman Allah Ta’ala
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ [المدثر: 4.
” Dan pakaianmu bersihkanlah ” (Al Muddatstsir:4)
قال اللهُ تعالى: إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ) البقرة: 222
” Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan mencintai orang yang menyucikan diri.” (Al Baqarah: 222).
قال سبحانه: فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ [التوبة: 108
” Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri. ” (QS. At Taubah: 107 –108).
Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عن أبي مالك الأشعريِّ رَضِيَ اللهُ عنه وقال صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: ((الطُّهورُ شَطرُ الإيمانِ )) (رواه مسلم (223
Dari Abu Malik Al Harits bin ‘Ashim Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Kesucian itu separuh dari iman. (Muslim:223)
قال ابن رجب: (الصحيحُ الذي عليه الأكثرون: أنَّ المرادَ بالطُّهورِ هاهنا: التَّطهُّرُ بالماء مِن الأحداثِ) ((جامع العلوم والحكم)) (2/7
Berkata Ibnu Rajab: yang shahih menurut mayoritas ulama’, bahwa maksud dari thahur disini adalah membersihkan dengan air dari hadats (jami’ul ‘ulum wal hikam 2/7)
Thaharah terbagi menjadi dua makna:
Pertama: hilangnya khabats (najis), dan ini berlaku pada badan, pakaian, tempat, benda dan lain sebagainya.
Kedua: terangkatnya hadats, dan ini berlaku pada badan dengan cara berwudhu dan mandi atau tayammum.
***
Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )