Ditulis oleh: Rido Muslimin

KHUTBAH  PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَمَّا بَعْد

Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia perlu kita ketahui bersama bahwasanya kita hidup di dunia ini hanyalah sementara,hal ini selaras dengan firman Allah di dalam Al-quran.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ  

“Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.” (QS. Ali Imraan: 185).

  Tentu hal tersebut seharusnya sudah cukup bagi diri kita untuk merenung dari setiap amalan perbuatan yang kita lakukan di dunia ini apakah mendatangkan manfaat bagi diri kita sehingga kelak dapat menjadi pemberat timbangan amal kita, atau justru malah sebaliknya. Lantas bagaimana kita ini apakah amalan yang sudah kita lakukan selama ini sudah mencukupi bekal kita,dan apakah amalan kita lebi banyak yang baik atau sebaliknya.

Karena amalan apapun yang kitab lakukan di dunia ini pasti akan mendapatkan balasannya sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

يٰبُنَيَّ اِنَّهَا اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ

“(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.“(QS. Luqman : 16).

Maasyiral muslimin rakhimakumullah.

Maka dari itu marilah kita persiapkan bekal kita sebanyak banyaknya karena kelak ketika sangka-kala di tiupkan tidak ada guna lagi apapun yang kita kerjakan karena lembar catatan telah di tutup. Adapun kiat kiat yang harus kita lakukan supaya termasuk kedalam manusia yang selamat dan beruntung di antaranya:

Pertama,menjaga shalat fardu. Karena amalan yang pertama dihisab adalah Shalat, sebagaimana sabda nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ “

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya pertama kali amal hamba yang akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka dia beruntung dan sukses, namun jika shalatnya rusak, maka dia gagal dan rugi. Jika ada sesuatu kekurangan dari shalat wajibnya, maka Ar-Robb (Allah) ‘Azza wa Jalla berfirman: “Perhatikan (wahai para malaikat) apakah hambaKu ini memiliki shalat tathowwu’ (sunah), sehingga kekurangan yang ada pada shalat wajibnya bisa disempurnakan dengannya!”. Kemudian seluruh amalannya akan dihisab seperti itu. (HR. Tirmidzi, no. 413)

       Mari kita renungkan bagaimana shalat kita,apakah sudah khusuk?’ Apakah sudah sesuai dengan apa yang di ajarkan Nabi Muhamad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,apa sudah siapka kita untuk menghadap Allah..?

Kedua,menjaga puasa wajib ataupun puasa sunnah

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُوْمُ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللَّهِ إِلاَّبَاعَدَ اللَّهُ بَذَلِكَ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا

Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153] Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48]

Tentu hal tersebut merupakan tanda kasih sayang Allah kepada hambanya,yakni memberikan kita ganjaran yang amat menakjubkan. Bagai mana tidak dengan kita berpuasa kita di jauhkan dari neraka selama 70 tahun perjalanan. Asalkan amalan yang kita lakukan semata mata mengharapkan wajah Allah semata bukan karena ada hal yang lain, apalagi hanya untuk mencari kemuliaan di hadapan mahluk bumi.

عِبَادَ اللَّهِ: أَقُولُ مَا تَسْمَعُونَ، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الْجَلِيلَ فَاسْتَغفِرُوه إنَّه هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم

KHUTBAH KEDUA

الحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، والشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفيقِهِ وَامْتِنانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ، تَعْظِيمًا لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسولَهُ، الدّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا

Jama’ah sholat jum’at dikhotbah kedua ini khotib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa melaksanakan keta’atan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.dan senantiasa ber amar ma’ruf nahi munkar. Dan kita senantiasa mengiklaskan niat kita hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Mengharap surga-NYA sebagai balasan atas amal perbuatan kita. Karena kepada Allah kita akan kembali lantas untuk apa kita melakukan ibadah hanya karena makhluk yang lemah,yang mana tanpa kehendaknya kita tidak bias melakukan apa-apa bahkan hanya mengedipkan matapun apabila tanpa izin-NYA tidak mungkin kita bias melakukanya.  Marilah kita berdoa kepada Allah semoga kita senantiasa istikomah di dalam ketakwaan kepada-NYA.

اللهُمَّ أعزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وأَذِلَّ الـشِّـرْكَ والمُـشـْرِكِين، وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّين

اللهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِح أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُورِنَا

اللهُمَّ وَفِّقْ جَمِيعَ وُلَاةِ الْمُسْلِمِينَ لِلعَمَلِ بِكِتَابِكَ، واتِّباعِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ، وَتَحْكِيمِ شَرْعِكَ

اللهُمَّ وَفِّق إمَامَنَا خَادِمَ الْحَرَمَيْنِ لِما فِيه عِزُّ الْإِسْلَامَ وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِين

اللهُمَّ وَفِّقْهُ وَوَلِيَّ عَهْدِهِ وَإِخْوَانَه وَأَعْوَانَه لِما تُحِبُهُ وتَرْضَاه

اللَّهُمَّ احْفَظْ جُنودَنا المُرَابِطِينَ وَرِجالَ أَمْنِنَا، وَسَدِّدْ رَمْيَهُمْ يَا رَبَّ العالَمينَ

اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالحَوْثِيِّينَ المُفْسِدِينَ، وَبِاَلْخَوارِجِ المَارِقينَ، وَبِجَميعِ أَعْداءِ الدّينِ

عِبَادَ اللَّهِ: ﴿إِنَّ اللَّهَ يَأمُرُ بِالعَدلِ وَالإِحسانِ وَإيتاءِ ذِي القُربى وَيَنهى عَنِ الفَحشاءِ وَالمُنكَرِ وَالبَغيِ يَعِظُكُم لَعَلَّكُم تَذَكَّرونَ﴾ فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظيمَ الجَليلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، واللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini