Tidak disyariatkan membaca doa tertentu pada setiap basuhan tatkala membasuh setiap anggota wudhu, ini merupakan pendapat madzhab Syafi’I dalam (Al-Majmu’, An-Nawawi 1/465) dan (Mughni Al-Muhtaj, Asy-Syirbini 1/62), madzhab Hanbali dalam (Kasysyaf al-Qana’, al-Buhuti 1/103), Salah satu pendapat dalam madzhab maliki, berkata al-Khirasyi Rahimahullah:

قال الخرشيُّ: (ما يُقالُ عند فِعل كلِّ عضو، فحديثٌ ضعيفٌ جدًّا، ولا يُعمَل به، وقول الأقفهسي أنَّه يستحبُّ، فيه نظر). ((شرح مختصر خليل)) للخرشي (1/139).

Apa yang diucapkan tatkala membasuh pada setiap anggota (wudhu), maka hadits tentang hal ini sangat lemah dan tidak boleh beramal dengannya, adapun pendapat al-Aqfahasi bahwa hal itu dianjurkan maka perlu ditinjau”. ( Syarh Mukhtashar Khalil Lil Khirasy, 1/139 )

Dan pendapat yang dipilih oleh Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah, beliau berkata:

قال ابن القيِّم: (أمَّا الأذكار التي يقولها العامَّة على الوضوء عند كلِّ وضوءٍ، فلا أصلَ لها عن رسولِ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، ولا عن أحدٍ مِن الصَّحابة والتَّابعين، ولا الأئمَّة الأربعة، وفيها حديثٌ كذِبٌ على رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم). ((الوابل الصيب)) (ص215).

Adapun dzikir-dzikir yang diucapkan oleh orang awam pada setiap basuhan anggota wudhu, maka tidak ada dalil mengenainya dari Rasulullah Shallaallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula dari salah satu shabahat maupun tabi’in, tidak pula dari imam yang empat. Dal hal ini terdapat hadits dusta atas nama Rasulullah Shallaallahu ‘alaihi wa sallam”. ( Al Wabil As Shayib hal. 215 )

Dan juga pendapat yang dipilih oleh ash-Shan’ani Rahimahullah dalam (Subul as-Salam 1/56-57), Ibnu Baz Rahimahullah dalam (Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb 5/123) dan Ibnu ‘Utsaimin Rahimahullah  (Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb). Hal tersebut dikarenakan tidak adanya dalil dari Nabi Shallaallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula dari para shahabat maupun tabi’in.

Penulis : Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I
( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini