Bagaimana Hukum Mengusap di Atas Kaos Kaki Tatkala Berwudhu ?

0
188

Boleh hukumnya mengusap di atas dua kaos kaki tatkala berwudhu sebagaimana mengusap dua sepatu. Ini merupakan madzhab Syafi’i dalam (Al-Majmu’, An-Nawawi 1/499 Dan Al-Hawi Al-Kabir, Al-Mawardi 1/364), madzhab Hanbali dalam (Kasysyaf Al-Qana’ 1/124, 125 dan Al-Mughni, Ibnu Qudamah 1/215), Madzhab Dhahiri dalam (Al-Muhalla, Ibnu Hazm 1/321).

Ini juga merupakan pendapat yang dipilih oleh Abu Yusuf dan Muhammad bi Al-Hasan (Al-Mabsuth, As-Sarkhasi 1/96 dan Badai’ ash-Shanai’ 1/10).

Berkata Ibnu Qudamah Rahimahullah:

قال ابن قدامة: (… لأنَّ الصَّحابةَ رَضِيَ اللهُ عنهم مسَحوا على الجوارِبِ، ولم يظهرْ لهم مخالِفٌ في عَصرِهم؛ فكان إجماعًا). ((المغني)) (1/215)

“… Karena para shahabat mengusap di atas kaos kaki, dan tidak nampak yang menyelisihi mereka di eranya, sehingga hal ini merupakan ijma” ( Al-Mughni, 1/215 )

Berkata Ibnu Baz Rahimahullah:

قال ابنُ باز: (يجوزُ المَسحُ على الجوربين، وهما: ما يُنسَجُ لِسَترِ القدَمينِ من قُطنٍ أو صوفٍ أو غيرهما، كالخفَّين في أصحِّ قولَي العلماء؛ لأنَّه قد ثبَت عن النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنَّه (مسح على الجَوربينِ والنَّعلين)، وثبَت ذلك عن جماعةٍ من أصحاب النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ورَضِيَ اللهُ عنهم؛ ولأنَّهما في معنى الخفَّينِ في حُصولِ الارتفاقِ بهما) ((مجموع فتاوى ابن باز)) (10/112)

Boleh hukumnya mengusap di atas dua kaos kaki, yaitu sesuatu yang dianyam untuk menutupi kedua kaki yang dibuat dari kain kapas, kain bulu binatang atau selainnya sebagaimana dua sepatu, hal ini menurut pendapat yang lebih benar dari dua pendapat para ulama, karena telah shahih dari Nabi Shallaallahu ‘alaihi wa sallam bahwa sesungguhnya beliau mengusap di atas dua kaos kaki dan sandal, dan telah shahih dari jama’ah para shahabat Radhiyaallahu ‘anhum, keduanya (dua kaos kaki) memeliki makna yang sama dengan dua sepatu dari sisi pemanfaatan”. ( Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 10/112 )

Apakah Kaus Kaki Tersebut Harus Tebal ?

Tidak boleh mengusap di atas kaos kaki apabila tidak tebal, ini merupakan pendapat jumhur dari kalangan madzhab Hanafi dalam (Hasiyah Ibni ‘Abidin 1/269 dan Al=Fatawa Al-Hindiyah 1/32), Madzhab Syafi’i dalam (Al-Majmu’, An-Nawawi 1/499), dan Madzhab Hanbali dalam (Syarh Muntaha Al-Iradat, Al-Buhuti 1/61 dan Al-Mugni, Ibnu Qudamah 1/215). Dan merupakan pendapat yang dipilih oleh Ibnu Baz Rahimahullah, beliau berkata:

قال ابن باز: (مِن شرْطِ المسحِ على الجوارِبِ: أن يكونَ صفيقًا ساترًا، فإنْ كان شفَّافًا لم يجُزِ المسحُ عليه؛ لأنَّ القدَم- والحال ما ذُكر- في حُكمِ المكشوفة) ((مجموع فتاوى ابن باز)) (10/110)

“Di antara syarat mengusap di atas kaos kaki: hendaknya berbahan tebal dan bisa menutupi, maka apabila berbahan tipis maka tidak diperbolehkan mengusap di atasnya, karena kaki dalam hal ini masih terhitung terbuka”. ( Majmu’ Fatawa Ibn Baz 10/110 )

***

Penulis : Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini