Pengertian mengusap (المسحِ) disini adalah

إمرارُ اليدِ المبتلَّةِ بلا تسييلٍ ((الفتاوى الكبرى)) لابن تيمية (1/366)، ((التعريفات)) للجرجاني (ص: 272)، ((الدر المختار)) للحصكفي (1/281)، ((حاشية ابن عابدين)) (1/261)

“Mengusap dengan tangan yang basah tanpa mengalirkan air” ( Al Fatawa Al Kubra Libni Taimiyyah, 1/366 , At Ta’rifat  Lil Jurjani Hal. 272,….)

Adapun pengertian sepatu (الخُفُّ) disini adalah

ما يُلبَس في الرِّجلِ مِن جلدٍ رقيقٍ .((الدر المختار)) للحصكفي (1/281)، ((المصباح المنير)) للفيومي (1/176)، ((المعجم الوسيط)) لمجموعة مؤلفين (1/247)

Sesuatu yang dikenakan pada kaki (yang terbuat) dari kulit yang tipis”.( Dar  Al-Mukhtar Lil haskafi, 1/281, Al-Misbahu Al-munir Lil Fayumi, 1/176, … )

Hikmah pensyariatan mengusap diatas dua sepatu adalah untuk memberikan kemudahan dan keringanan bagi kaum muslimin yang merasa berat untuk melepas sepatu dan mencuci kedua kakinya khususnya tatkala musim dingin dan tatala safar (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah 37/262)

Hukum mengusap di atas dua sepatu adalah boleh, berdasarkan dalil:

عنِ المغيرةِ بنِ شُعبةَ رَضِيَ اللهُ عنه قال: كنتُ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في سَفرٍ، فأهويتُ لِأنزعَ خُفَّيه، فقال: ((دَعْهما؛ فإنِّي أدخلتُهما طاهرتينِ، فمَسَح عليهما  )) رواه البخاري (206) واللفظ له، ومسلم (274)

Dari Mughirah Ibnu Syu’bah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku pernah bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam ketika beliau berwudhu aku membungkuk untuk melepas kedua sepatunya lalu beliau bersabda: Biarkanlah keduanya sebab aku dalam keadaan suci ketika aku mengenakannya, Kemudian beliau mengusap bagian atas keduanya ( HR. Al Bukhari No. 206 ( dan ini lafadznya ) dan Muslim No. 274  ) 

وعن جعفرِ بن عَمرِو بن أُميَّة الضَّمريِّ، أنَّ أباه، أخبره أنَّه ((رأى النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يَمسحُ على الخُفَّينِ)) رواه البخاري (204)

Dari Ja’far bin Amr bin Umayyah Adh-dhamiri sesungguhnya ayahnya telah mengabarkannya “Bahwasanya beliau melihat Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam mengusap kedua khufnya.” ( HR. Al- Bukhari No. 204 )

Berkata Ibnu Mundzir Rahimahullah:

قال ابن المُنذِر: (رُوِّينا عن ابن المبارك أنَّه قال: ليس في المسحِ على الخُفَّين اختلافٌ أنَّه جائِزٌ) ((الأوسط)) (2/83)

Telah diriwayatkan kepada kami dari Ibnu Mubarak bahwa beliau berkata: tidak ada khilaf dalam perkara mengusap di atas dua sepatu bahwa hukumnya Jaiz (boleh)”. ( Al Ausat, 2/83 )

Berkata pula al-Baghawi Rahimahullah:

قال البغويُّ: (أمَّا المسح على الخُفَّين، فجائزٌ عند عامَّة أهلِ العِلمِ مِن الصَّحابة فمَن بعدهم) ((شرح السنة)) (1/454)

Adapun mengusap di atas dua sepatu, maka hukumnya boleh menurut seluruh ulama’ dari kalangan shahabat dan orang-orang setelahnya (tabi’in)”. ( Syarhus Sunnah, 1/454 )

Dalam hal ini Ibnu Qudamah Rahimahullah juga Berkata:

قال ابن قدامة: (المسحُ على الخفَّين جائزٌ عند عامَّة أهل العلم). ((المغني)) (1/206)

Mengusap di atas dua sepatu hukumnya boleh menurut seluruh ulama’ ( Al- Mughni, 1/206 )

Berkata Imam An-Nawawi Rahimahullah:

قال النوويُّ: (أجمع مَن يُعتدُّ به في الإجماعِ على جوازِ المَسحِ على الخُفَّين في السَّفَر والحضر، سواء كان لحاجة أو لغيرها، حتى يجوزَ للمرأةِ الملازِمة بيتَها، وإنَّما أنكرتْه الشِّيعةُ والخوارجُ، ولا يُعتدُّ بخلافِهم) ((شرح النووي على صحيح مسلم)) (3/164)

Telah berijma’ orang yang layak dalam masalah ijma’, bahwa mengusap dia atas dua sepatu hukumnya boleh baik waktu safar atau muqim, baik ada kebutuhan maupun tidak, bahkan wanita yang tinggal di rumah (boleh melakukannya), namun orang-orang syiah, khawarij mengingkari hal ini (mengusap di atas dua sepatu) namun khilaf mereka tidak dianggap”. ( Syarhu An Nawawi ‘Ala Shahih Muslim, 3/164 )

***

Penulis : Ustadz Achmad Wildan Suyuti, M.Pd.I

( Mudir Ma’had Aly Makkah Boyolali )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini